Sabtu, 22 Januari 2011

Sebuah karya yang kupersembahkan

Awal semua itu adalah mimpi, karena seorang yang sukses itu berawal dari mimpi yang besar. 
Namun usaha dan perjuanganlah yang dapat menentukan kesuksesan itu menjadi nyata atau tidak. 
Seperti lirik lagu d'masiv "jangan menyerah" selogan bagi kita untuk semangat dan terus berusaha tanpa kenal putus asa.



   Lagu diatas terinspirasi sedang membayangkan orang yang  meninggal
   tiba2 terlintas lagu kayak gini...!!!





        ^* Neh lagu bakal dinyanyiin bareng penyanyi duo editan ku sendiri.
                                                                Sumpah ne lagu favorit gue...!!





Pengalaman seru pas buat lagu "Bathin yang terluka" heheheheh........ (pengalaman pribadi lho).
Kalo denger lagu ini tersayat-sayat jamin deh, nangis 30 hari 30 malam......, arransement yang dibayangi cuma lantunan piano yang merdu dan menyentuh so melankolis bangetttttttt.
Karya terbaik yang pernah aku ciptain, karena buatnya dengan hati yang mendalam sekali dengan tetesan air mata.





Kado Terindah
Anak Rocker
     Hampir dua kali aku terjatuh dari kursi bangku, hanya gara2 bermimpi bisa ketemu artis idolaku. Rambut, baju, gaya semua aku tiru dari band idolaku “KOTAK”. Banyak yang bilang aku fans gilanya “KOTAK” sampe2 gaya feminim itu jauh dari diriku. Bener2 seorang rocker. Aku Nera cewe rocker yang super gila disekolah dan selalu buat sensasi di sekolah, sampai2 ruang BP itu menjadi langgananku selalu.
            “Lho yang bener dong ra, capek neh gw kagak masuk2 trus suara lho di musik kita” kata ega sambil meletakkan gitarnya karena kesal.
            “Lho semua pada kenapa sich, suara gw udah paling full neh, sampe serak, lho bilang kagak masuk juga” Nera dengan sinisnya menjawab.
            “kok marah sich lho emang beneran suara lho kali ni, jelek banget gak kayak biasanya ra” ditambah andi menjawab.
            Karena melihat temannya yang terus menyudutkannya, nera pun meninggalkan ruang studio dengan pergi begitu saja tanpa kata apapun. Mereka memanggilnya namun dihiraukan begitu saja. Ega dan andi hanya saling pandang dengan bingung melihat sikap nera yang begitu saja pergi.
            Sepanjang jalan menuju rumah nera Cuma menggrutu saja. Dia pusing karena memang akhir2 nih suaranya sering ada masalah tidak serocker dulu lagi. Mungkin karena terlalu banyak latihan untuk show 2 minggu kedepan di pentas seni nanti. Apa yang dikatakan teman2nya itu benar. Suaraku memang tak sebagus dulu, dulu setiap perlombaan selalu menarik penonton dan selalu menang di tiap diadakan kompetisi musik. Gimana besok di acara pensi, kalau suaraku tidak maksimal gini.
            Sembari merebahkan badanya Nera memandangi Poster gede “KOTAK” dikamar yang terpampang di depannya, dalam hatinya berkata kapan ya aku bisa seperti kalian, sambil mendesah sekali.
            2 minggu sudah berlalu pensi yang akan diadakan besok sungguh jadi penentu, apa aku masih bisa dijadikan idola untuk sekolahku. Sudah 2 minggu juga aku tidak mengadakan latihan bareng ega dan andi, tapi aneh mereka justru tidak mencariku. Ada apa ya????
            Sambil mengendap2 di balik jendela kelas yang bersebelahan ruang latihan musik , nera melihat dari kejauhan namun dia tidak menemukan ega dan andi disana. Tapi????? Sapa itu? Dari kejauhan nera melihat sosok wanita yang sangat cantik sedang bercakap2 dengan ega dan andi di dekat sebuah kantin, sepertinya mereka terlihat akrab sekali. Sesekali mereka melepaskan tawa. Hmmmmm….., karena penasaran nera pun berjalan mendekati mereka bertiga.
            “woi…, lho bedua pada kemana aja sih, kagak pernah Nampak gue” kata nera sambil menepukkan tangannya ke bahu ega. Ega dan andi hanya tersenyum sinis membalasnya. Nera semakin bingung, melihat sikap temannya itu.
            “sorry ya ra kami ada urusan dulu, kami cabut duluan ya, yok fren” kata andi sambil mengajak kedua temannya tersebut berlalu. What??? Sikap apa barusan tadi, bener2 gw dikacangi, gak dipedulin. Malu banget apa maksud mereka sih. Gak bisa tinggal diam nera pun mengejar mereka bertiga, sambil menarik salah satu punggung andi nera berkata dengan kasarnya sambil emosi.
            “lho, gak penting buat kita lagi,  jadi lho gak pantas marah-marahi kita, mau lho apa sih” dengan tegasnya andi menjawab.
            “apa? Di lo bisa berkata kayak gitu ke gue, besok tuh pensi, band….?” Langsung dipotong andi.
            “apa band, band kita maksud lho. Udah mati. Gak ada yang namanya pensi besok bareng lho, kita uda cari pengganti yang lebih baik dari lho ra” sambil menunjuk wanita yang bersama mereka itu.
            “kita udah mecat lho semenjak lho ninggalin studio latihan waktu itu, sikap kamu yang mengabaikan, membuat kami mengambil keputusan ra” sambut ega menjawab. Nera tiba2 hanya terdiam…                    “tapi…?!” nera menjawab dengan nada pelan.
            “tapi, apa…?! Sikap seorang vokalis seperti itu apa pantas, gak ada lagi band kita sudah bubar ra, maaf” tanpa basa basi dengan nada kesal andi pun menarik kedua temannya tersebut tuk pergi meninggalkan nera. Terpaku, terdiam, gak bisa berkata apa-apa lagi. Sedih itu yang kini dirasakan nera.
            Gak bisa dibayangkan kejadian tadi siang mereka sungguh2 membuatku kesal. Aghrrrrr….!!! Sambil meremet2 boneka Tasmania yang dipeluknya. Tuk… tuk….!? Suara pintu kamarku berbunyi, suara papa memanggilku dari luar, karena gak kupeduliin sahutannya, papa pun masuk ke kamar dengan berjalan pelan ke arahku.
            “ kamu belum tidur?” Tanya papa
            Aku hanya menggelengkan kepala saja. “kamu ada apa, kenapa manyun gitu sih” Tanya papa lagi. “gak ada apa2 pa….!! nera lagi pengen sendiri, jangan diganggu” sambil mendorong papanya untuk meninggalkannya. Papanya pun hanya tersenyum simpul. Sambil mengusap kepala nera, papanya berkata “jangan lupa besok kamu siap2 ya. Gak boleh terlambat, besok hari yang penting buat papa di sekolah kamu” sambil melepaskan kecupan di keningku papa pun berlalu.
            Maksud kata2 papa barusan apa yah, memangnya papa besok mau datang ke acara pensiku??. Aduhhhhhh….., nera pun kembali memegang kepalanya sambil berkata Pusingggggggg……!! Karena besok pensi akan digelar dan papa sepertinya mau datang melihatku.
            Panggung yang besar, kursi-kursi tamu yang sudah tersusun rapi, semua anak2 sekolah pada menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan mereka. Huft….., tapi tidak dengan aku, hanya duduk manis sambil memegang BBku..
            ‘ra…., lho kok duduk aja sih, bantuin dong acara ntar lage mau dimulai” sahut salah satu anak murid yang melihatku.
            “iya…., iya…!!!” sahutku dengan nada berat. “
“Hari ini pokoknya bakal jadi hari yang terspesial karena bintang tamunya keren deh” terdengar percakapan antara dua murid di salah satu pojokan. Mereka ngomongin apaan ya, sepertinya serius sekali, tapi memang benar sih perayaan pensi kali ini tidak seperti biasanya lebih mewah dari tahun sebelumnya. Ada apa ya?? Nera sambil bertanya dalam hati.
            Riuh penonton, memecahkan suasana pensi yang menjadi-jadi, para murid asyik loncat-loncat begitu para band2 sekolah ditampilkan diatas panggung. Sungguh acara yang heboh di hari itu. Ada sekitar 8 band tampil di acara tersebut, dengan membawakan lagu2 terhits saat ini, namun acara semakin meriah begitu MC acara memanggilkan salah satu band di sekolah yang sudah sangat difavoritkan anak murid, yaitu G-Rockers bands yang akan menjadi penampil band terakhir sekolah. Tepuk tangan riuh, dengan antusiasnya.
            Tampak andi Gitaris, ega drummer, dan……??.Vokalisnya Nera, kita tampilkan diatas panggung. Penonton pun kian teriak dengan riuh. Apa ini..? aku yang tadi duduk di salah satu bangku dekat panggung tiba-tiba terkejut mendengarnya.
            “ra..? ayo kok bengong sih, neh saatnya kamu tampil. Anak-anak uda pada nungguin tuh” Pak Dayu, guru seni musikku memanggilku sambil menarikku bangkit dari bangku. Tanpa bisa berkata apa2, dengan wajah yang kebingungan aku tiba diatas panggung tidak bisa berbuat apa-apa. Sembari ku pandangi ega dan andi yang berada duluan diatas yang kemudian melemparkan senyumnya kepadaku. Dengan gemetar aku memegang mic di depanku, seperti tak biasanya saja manggung. Semua penonton dibawahku berteriak “G-rokers” huft….!!! Oh, god apa maksud semua ini??. Wajahku bercucuran keringat tiba-tiba.
            Sambil pandangan mataku tiba-tiba tertuju pada sesosok Papa yang tiba-tiba ada didepanku yang sedang duduk manis sambil melemparkan senyuman, dan melambaikan tangan  sesekali kearahku.
            “lho uda siap ra” kata ega datang mendekatiku.
            “nih, maksudnya apa sih ga? Lho candain gw ya” dengan nada berbisik kepada ega.
            “pokoknya lho nyanyi keluarin semuanya, berikan yang terbaik untuk hari ini, karena hari ini hari yang sangat special untuk lho ra” jawab ega sambil kembali ke posisinya memegang gitar.
            Hari special?? Ini kan Cuma hari kamis, 12 desember. Apanya yang special,
            “ayo dong cepetan lama banget nyanyinya…!!!” teriak salah satu murid yang tidak sabaran dengan penampilan mereka.
            Enggak…, enggak…!! Gw harus hentikan ini semua. Ini kekeliruan. Nera balik turun segera dari panggung sambil melepaskan mic dari tanganya. Yang lain hanya bingung dan tercengang melihatku, namun tiba2 ada suara muncul diatas panggung sesaat aku meninggalkan panggung tersebut.
“Mungkin dia lupa hari ini hari spesial buatnya, sehingga dia harus pergi meninggalkan panggung ini sejenak, mungkin dengan kehadiran kami dapat memanggilnya kembali untuk naik ke atas panggung ini, di hari Birthday nya yang mungkin terlupakan olehnya, karena kami selalu cinta kepada para kerabat KOTAK yang juga selalu cinta kepada KOTAK” suara itu tiba2 menghentikan langkahku yang tadinya berlalu begitu saja, suara itu suara Vokalis KOTAK tantri…., iya itu tantri, aku berbalik badan dan seperti mimpi siapa yang kulihat diatas panggung tersebut.
            Ternyata semua ini adalah sekenario, acara hari ini ternyata ditujukan untukku. Karena hari ini ternyata ulang tahunku yang ke 17 tahun so sweet. “Kado terindah untuk anak roker” yah papa ucapkan itu ke aku, sambil mengecup keningku. Makasih ya pa, ku sangat terharu dengan semua ini. Bisa merayakan ultahku bareng artis idolaku.
Dan terutama si dua manusia yang menjengkelkan andi dan ega. Argggggggghhhhhhhh……!! Serasa ingin mencabik mereka berdua. Ternyata selama ini juga mengerjai aku masuk dalam skenario ini. Huft…..!!! gak tau deh mau bilang apa lagi, sungguh hadiah yang terindah. Semoga ini gak akan kalian alami ya seperti aku heheheheh…... Thanks….. to all. Muach…. Muach….!!

By : Lea (karya cerpenku) and masih banyak lagi lho karya tulisku....!!!

Kita tunggu selanjutnya postingan di blogger aku yang lainnya.
sampai jumpa di karya the next lainnya....!!!

B
y
e

Leaohlea.com

1 komentar:

  1. gimana tuh kak lagunyaa?? penasaran pengenn dengerrr bathin yg terluka itu

    BalasHapus